Bigbasz’s Personal Blog

Kembali ke Jogja dengan KA Taksaka

Weekend kemarin aku ke Jakarta karena ada sedikit urusan dan baru pulang hari minggu pagi kemarin. Kenapa pulang minggu pagi bukan sore atau malam. Yah karena kakakku yang rumahnya aku tumpangi di Jakarta eh Tangerang juga mau balik ke Bandung sore harinya. Terus banyak tugas dan PR yang belum aku kerjakan makanya aku nggak lama-lama di Jakarta.

Pilihan moda transportasi
Ada beberapa pilihan untuk transportasi umum ke jogja minggu pagi kemarin.
1. Bis/Bus
kalo nggak salah ada sih bis yang berangkat pagi. Tapi kalo pagi nggak bakalan aku pilih deh moda transportasi ini.

2. Pesawat
Wow dah lama juga nggak naik pesawat. Tapi mahal banget euy.

3. Kereta Api
Nah ini memang moda transportasi favoritku kalo dari Jakarta. Biasanya ada tiga pilihan yaitu Argo Muria (via Semarang kalo mau ke Magelang) Argo Dwipangga(kereta Solo yang berhenti di stasiun Tugu) dan Taksaka(satu-satunya KA eksekutif tujuan akhir jogja dari jakarta).

Kebetulan aku mau langsung jogja jadi kereta Semarang jelas nggak aku pilih. Jadi tinggal dua pilihan yaitu Argo Dwipangga yang berangkat pukul 08.00 dan sampai sekitar pukul 15.21 dan Taksaka berangkat pukul 08.15 dan sampai sekitar pukul 16.21.

Kalo biasanya sih aku pilih Argo Dwipangga karena kereta kelas Argo, banyak gerbongnya masih lebih baru, jam sampainya lebih cepat, dll. Tapi ini masih musim lebaran jadi yang dipakai tarif terjauh. Mau turun di mana aja juga harus bayar tiket Solo. Selisihnya tidak besar hanya 20 ribu. Tapi kemarin lagi rada sensitif dengan yang namanya uang apalagi setelah melihat ada perubahan di sisi kanan neracaku yaitu sebagian equity berubah jadi liability.

Pilih Taksaka
Yah karena nggak buru-buru terpaksa deh naik Taksaka. Toh nggak ada yang dikejar ini ngapain buru-buru. Kalo berangkat ke Gambirnya sih nggak ngaruh karena aku naik KA Ciujung paling pagi dari Sudimara jadi nyampai Gambir juga sekitar jam 7.(Ciujung itu cuma nyampai Tanah Abang, ke Gambirnya lanjut pake ojek).

Tepat Waktu
Ada hal menarik saat berangkat yaitu tepat waktu. Memang sih kalo berangkat banyak yang tepat waktu, tapi aku baru ini bisa berangkat tepat waktu jam di Gambir. Sebelumnya telat minimal 5 menit bahkan pernah setengah jam. Dan sampai di jogja pun tepat waktu stasiun Tugu. Mantap deh, bravo buat masinis dan kru PT KAI lainnya.

Kualitas Gerbong Payah
Tapi kualitas gerbongnya agak payah. Pengatur kursinya rusak. Terus meja lipat buat makannya  juga rusak. Terus gimana cara makannya dong. Terpaksa dipangku biasa deh makanannya. Pada awalnya aku kira cuma mengira hanya kursiku aja yang kayak gitu. Ternyata banyak yang nggak pake meja saat makan.

Gimana nih PT KAI?
Gimana nih PT KAI dalam menyikapi keluhan ini. Kok bisa hal seperti itu didiamkan saja. Walau gerbong sudah tua tapi tetap harus dirawat kan? Apalagi tarifnya lumayan mahal kan. Atau masih berkilah dengan tarif itu cuma bisa buat BEP aja. Tapi kan masih dapat PSO untuk kelas ekonominya.

Oktober 15, 2008 Posted by | Iseng | Tinggalkan komentar